Jumat, 16 Juli 2010

Ilmuwan Nuklir Iran Informan CIA

Shahram Amiri



WASHINGTON, KOMPAS.com -
Ilmuwan nuklir Iran yang mengatakan diculik agen-agen AS tahun lalu merupakan seorang informan CIA saat masih tinggal Iran, demikian laporan harian The New York Times, Kamis (15/7), yang mengutip para pejabat AS.

Ilmuwan itu, Shahram Amiri, yang kembali ke Teheran Kamis pagi, mengatakan dia dipaksa untuk berbohong tentang program nuklir Iran. Washington membantah telah menculik Amiri dan berkeras bahwa dia hidup bebas di Amerika Serikat.

Para pejabat itu, sebagaimana dilaporkan Times, mengatakan, ilmuwan tersebut menjelaskan kepada para petugas intelijen AS rincian tentang bagaimana sebuah universitas di Teheran menjadi kantor rahasia proyek nuklir Iran. Saat masih di Iran, Amiri juga menjadi salah satu sumber untuk sebuah laporan National Intelligence Estimate terhadap Iran yang diduga punya program senjata, yang diterbitkan tahun 2007.

Seorang pejabat mengatakan, Amiri memberikan informasi "signifikan, asli" tentang aspek rahasia program nuklir negaranya. Para pejabat AS mengatakan kepada surat kabar itu bahwa pada suatu saat ketika bekerja sebagai informan rahasia, Amiri mengunjungi Arab Saudi. Di sana CIA mengatur dia untuk bisa keluar dari Iran.

Amiri akhirnya tiba di AS dan menetap di Arizona. Times mengatakan, tidak jelas apakah ia juga membawa serta istri dan putranya.


sumber:http://internasional.kompas.com/read/2010/07/16/13015145/Ilmuwan.Nuklir.Iran.Informan.CIA-5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar